
Faktor usia memainkan peran penting dalam menentukan tingkat kesuburan wanita. Meskipun banyak wanita di usia matang masih bisa hamil, tidak bisa dipungkiri bahwa peluang kehamilan akan menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini berkaitan dengan penurunan kualitas dan kuantitas sel telur, serta meningkatnya risiko komplikasi kehamilan. Artikel ini akan mengulas bagaimana usia memengaruhi kesuburan wanita dan apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Sejak lahir, wanita sudah memiliki jumlah sel telur tertentu yang akan terus menurun seiring waktu. Saat remaja, jumlahnya sekitar 300.000–400.000, dan pada usia 30-an hanya tersisa sekitar 12% dari cadangan awal tersebut. Di usia 40-an, jumlahnya bahkan bisa kurang dari 3%. Selain jumlah, kualitas sel telur juga ikut menurun, sehingga memperbesar risiko keguguran dan kelainan kromosom.
Berikut penjelasan lebih rinci mengenai bagaimana usia berpengaruh terhadap peluang kehamilan:
Di usia ini, wanita berada pada puncak kesuburan. Kualitas dan jumlah sel telur masih optimal. Risiko keguguran juga paling rendah. Selain itu, komplikasi kehamilan seperti preeklamsia atau kelahiran prematur juga cenderung jarang terjadi. Oleh karena itu, usia 20-an kerap disebut sebagai usia terbaik untuk hamil dari sisi biologis.
Pada awal usia 30-an, peluang kehamilan masih cukup tinggi, meskipun mulai menurun dibanding usia 20-an. Banyak wanita merasa lebih siap secara mental dan finansial di usia ini. Namun, di usia 35 tahun ke atas, risiko keguguran mulai meningkat signifikan. Oleh karena itu, wanita yang berusia di kisaran ini dan ingin hamil disarankan segera memulai program kehamilan secara serius.
Memasuki usia ini, kesuburan mulai menurun lebih cepat. Risiko kehamilan berisiko tinggi mulai meningkat, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, serta gangguan kromosom pada janin seperti Down syndrome. Namun, dengan pemantauan medis yang baik dan gaya hidup sehat, kehamilan masih sangat mungkin terjadi.
Di usia 40-an, peluang kehamilan secara alami berkurang drastis. Banyak wanita memerlukan bantuan teknologi reproduksi seperti bayi tabung (IVF). Risiko keguguran, stillbirth, dan komplikasi janin meningkat tajam. Beberapa bayi yang lahir dari ibu berusia 40 tahun ke atas juga berisiko mengalami berat badan lahir rendah serta gangguan kesehatan lainnya.
Jika Anda sedang merencanakan kehamilan, beberapa langkah berikut bisa membantu meningkatkan peluang hamil, meskipun usia Anda sudah tidak muda lagi:
Jika Anda berusia di bawah 35 tahun dan belum hamil setelah satu tahun mencoba, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Untuk wanita di atas 35 tahun, waktu tunggu yang disarankan sebelum konsultasi adalah 6 bulan. Pemeriksaan yang mungkin dilakukan meliputi analisis hormon, pemeriksaan USG rahim dan ovarium, serta tes kesehatan pasangan.
Jika belum berencana hamil dalam waktu dekat, wanita bisa mempertimbangkan prosedur egg freezing untuk menyimpan sel telur dalam kondisi baik demi kehamilan di masa depan.
Usia memang berpengaruh signifikan terhadap kesuburan wanita, namun bukan berarti wanita di usia matang tidak bisa hamil. Dengan gaya hidup sehat, pemantauan medis yang baik, dan perencanaan kehamilan yang matang, peluang untuk memiliki buah hati tetap terbuka. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan informasi dan solusi terbaik sesuai usia dan kondisi tubuh Anda.
Baca Juga: Ini Dia Tanda Mau Haid yang Perlu Diketahui Wanita dan Pasangan